Hajat besar Balai Taman Nasional (TN) Tambora, untuk menjadikan Gunung Tambora layaknya Gunung Fujiyama di Jepang.
bukan hanya isapan jempol. Meski belum sempurna, hanya beberapa fasilitas pendukung, namun upaya itu, dirasa akan membantu dan memberi kenyamanan bagi pendaki, yang berkunjung ke Gunung Tambora.
Bekerja sama dengan Arei Outdoor Gear, dimulai Mei 2022, sebuah fasilitasi vital, yakni Shelter Emergency, di bangun pada pos 5, jalur pendakian via Piong.
Kepala Balai TN Tambora Deny Rahadi, mengatakan, Shelter Emergency ini selain difungsikan sebagai pos untuk petugas ketika melakukan patroli, juga untuk membantu pendaki, saat butuh pertolongan.
Di Shelter Emergency ini, juga di pasangan kamera pengawas yang dilengkapi dengan fitur kamera baterai tanpa kabel (wireless) yang bekerja dengan mentransmisikan sinyal video maupun audio ke penerima pada jaringan 4G LTE.
Di dalam Shelter Emergency ini juga, dilengkapi dengan perlengkapan P3K, tandu, dan intalasi listrik tenaga surya, jaringan internet serta kamera pengawas (CCTV).
"Dengan kata lain, petugas dapat memantu kondisi di Pos 5 melalui kamera pengawas ini dari manapun secara real time," katanya, Jum'at (20/12/2024).
Kamera pengawas itu, kata Deny, juga dilengkapi dengan fitur two ways talk/audio yang memudahkan petugas untuk melakukan komunikasi dua arah dengan pendaki ketika sedang menghadapi kondisi darurat.
Kamera pengawas ini juga, digunakan oleh petugas TN Tambora, untuk memantau kondisi cuaca di Pos 5, jalur Piong.
"Ini, untuk memastiakan apakah pendaki aman untuk melakukan pendakian," katanya.
Selain memantau pendakian, kamera pengawas juga difungsikan untuk memantau kejadian kebakaran hutan dan lahan, mengingat Pos 5 merupakan lokasi rawan kebakaran.
Tidak putus disitu, pada Mei 2024, kembali Arei Outdoor Gear, juga membantu TN Tambora untuk memasang kamera pengawas di Shelter Emergency Pos 3 Jalur Pendakian Doro Ncanga. "Dengan adanya Shelter Emergency dan kamera pengawas di jalur pendakian Gunung Tambora, diharapkan pendaki dapat melakukan aktivitas pendakian seaman dan senyaman mungkin," katanya.
Fasilitas-fasilitas ini, diharapkan akan terpasang di semua jalur pendakian.
Kamera pengawas, juga dapat digunakan untuk mendeteksi masuknya pendaki illegal dan meminimalisir perusakan ekosistem Taman Nasional, seperti perusakan dan pengambilan bunga Edelweiss.
copy @rri.co.id
Comments0